Pertempuran Cartagena (209 SM)

Pertempuran Cartagena Baru terjadi pada awal 209 SM kala pasukan Romawi di bawah kepemimpinan Publius Cornelius Scipio berhasil menyerang Cartagena Baru, ibukota Iberia Cartagena, yang dijaga oleh garisun di bawah kepemimpinan Mago. Pertempuran tersebut adalah bagian dari Perang Punik II.

Pada 211 SM, Romawi di Iberia (kini Spanyol dan Portugal) mengalami kekalahan besar pada pertempuran Baetis Hulu. Pengerahan didatangkan pada awal 210 SM dan Scipio mengerahkan pengerahan lebih lanjut kala ia mengambil komando pada akhir tahun tersebut. Scipio merasa tak mampu untuk menggambarkan pertempuran tersebut dan kekalahan tiga tentara Cartagena kuat di semenanjung dan sehingga memutuskan untuk menyerang di pusat material kekuatan Cartagena di Iberia: ibukota baru, Cartagena Baru. Ia mendatangi bagian luar kota tersebut pada awal 209 SM dan menyatakan serangannya pada keesokan harinya. Usai mengalahkan pasukan Cartagena di luar tembok, ia menekan serangan di gerbang timur. Secara mendadak, pasukan dari kapal-kapal Romawi berniat untuk menaiki tembok sampai selatan dari wilayah pelabuhan. Kedua serangan tersebut dipukul mundur.

Pada siang hari, Scipio mengerahkan kembali serangan. Dengan penekanan keras, Mago menggerakkan pasukan dari tembok utara, yang menghadap laguna dangkal besar. Dalam mengantisipasinya, Scipio mengirim 500 pasukan melewati laguna tersebut untuk merebut tembok utara, yang membuat mereka tak terlawan. Mereka memperjuangkan jalan mereka ke gerbang timur, membukanya dari dalam dan memasukkan rombongan mereka. Cartagena Baru jatuh dan dijarah, dan Mago menyerahkan citadel dan pasukan terakhirnya. Sejumlah besar logam berharga dan materiel perang direbut. Cartagena menjadi pusat logistik upaya perang Romawi di Iberia. Pada 206 SM, warga Cartagena diusir dari semenanjung tersebut.


From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by Tubidy